,

selamat datang di blog ini,mohon hindari kata yang menggunakan sara,terimakasih

Minggu, 29 Juli 2012

geografi industri


Klasifikasi Industri

geografi industri

Istilah industri sering diidentikkan dengan semua kegiatan ekonomi manusia yang mengolah barang mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Dari definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai kegiatan manufaktur (manufacturing). Padahal, pengertian industri sangatlah luas, yaitu menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial.
Karena merupakan kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk tiap negara atau daerah. Pada umumnya, makin maju tingkat perkembangan perindustrian di suatu negara atau daerah, makin banyak jumlah dan macam industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut. Cara penggolongan atau pengklasifikasian industri pun berbeda-beda. Tetapi pada dasarnya, pengklasifikasian industri didasarkan pada kriteria yaitu berdasarkan bahan baku, tenaga kerja, pangsa pasar, modal, atau jenis teknologi yang digunakan. Selain faktor-faktor tersebut, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara juga turut menentukan keanekaragaman industri negara tersebut, semakin besar dan kompleks kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi, maka semakin beranekaragam jenis industrinya.
Adapun klasifikasi industri berdasarkan kriteria masing-masing, adalah sebagai berikut.
1. Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku
Tiap-tiap industri membutuhkan bahan baku yang berbeda, tergantung pada apa yang akan dihasilkan dari proses industri tersebut. Berdasarkan bahan baku yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari alam. Misalnya: industri hasil pertanian, industri hasil perikanan, dan industri hasil kehutanan.
b. Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasilhasil industri lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri pemintalan, dan industri kain.
c. Industri fasilitatif atau disebut juga industri tertier. Kegiatan industrinya adalah dengan menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain. Misalnya: perbankan, perdagangan, angkutan, dan pariwisata.
2. Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja
Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja kurang dari empat orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota keluarga, dan pemilik atau pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau anggota keluarganya. Misalnya: industri anyaman, industri kerajinan, industri tempe/ tahu, dan industri makanan ringan.
b. Industri kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5 sampai 19 orang, Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relative kecil, tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada hubungan saudara. Misalnya: industri genteng, industri batubata, dan industri pengolahan rotan.
c. Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20 sampai 99 orang. Ciri industri sedang adalah memiliki modal yang cukup besar, tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan perusahaan memiliki kemapuan manajerial tertentu. Misalnya: industri konveksi, industri bordir, dan industri keramik.
d. Industri besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang. Ciri industri besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun secara kolektif dalam bentuk pemilikan saham, tenaga kerja harus memiliki keterampilan khusus, dan pimpinan perusahaan dipilih melalui uji kemapuan dan kelayakan (fit and profer test). Misalnya: industri tekstil, industri mobil, industri besi baja, dan industri pesawat terbang.
3. Klasifikasi industri berdasarkan produksi yang dihasilkan
Berdasarkan produksi yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang tidak perlu pengolahan lebih lanjut. Barang atau benda yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati atau digunakan secara langsung. Misalnya: industri anyaman, industri konveksi, industri makanan dan minuman.
b. Industri sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut sebelum dinikmati atau digunakan. Misalnya: industri pemintalan benang, industri ban, industri baja, dan industri tekstil.
c. Industri tertier, yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang atau benda yang dapat dinikmati atau digunakan baik secara langsung maupun tidak langsung, melainkan berupa jasa layanan yang dapat mempermudah atau membantu kebutuhan masyarakat. Misalnya: industri angkutan, industri perbankan, industri perdagangan, dan industri pariwisata.
4. Klasifikasi industri berdasarkan bahan mentah
Berdasarkan bahan mentah yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri pertanian, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang diperoleh dari hasil kegiatan pertanian. Misalnya: industri minyak goreng, Industri gula, industri kopi, industri teh, dan industri makanan.
b. Industri pertambangan, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang berasal dari hasil pertambangan. Misalnya: industri semen, industri baja, industri BBM (bahan bakar minyak bumi), dan industri serat sintetis.
c. Industri jasa, yaitu industri yang mengolah jasa layanan yang dapat mempermudah dan meringankan beban masyarakat tetapi menguntungkan. Misalnya: industri perbankan, industri perdagangan, industri pariwisata, industri transportasi, industri seni dan hiburan.
5. Klasifikasi industri berdasarkan lokasi unit usaha
Keberadaan suatu industri sangat menentukan sasaran atau tujuan kegiatan industri. Berdasarkan pada lokasi unit usahanya, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri berorientasi pada pasar (market oriented industry), yaitu industri yang didirikan mendekati daerah persebaran konsumen.
b. Industri berorientasi pada tenaga kerja (employment oriented industry), yaitu industri yang didirikan mendekati daerah pemusatan penduduk, terutama daerah yang memiliki banyak angkatan kerja tetapi kurang pendidikannya.
c. Industri berorientasi pada pengolahan (supply oriented industry), yaitu industri yang didirikan dekat atau ditempat pengolahan. Misalnya: industri semen di Palimanan Cirebon (dekat dengan batu gamping), industri pupuk diPalembang (dekat dengan sumber pospat dan amoniak), dan industri BBM di Balongan Indramayu (dekat dengan kilang minyak).
d. Industri berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan di tempat tersedianya bahan baku. Misalnya: industri konveksi berdekatan dengan industri tekstil, industri pengalengan ikan berdekatan dengan pelabuhan laut, dan industri gula berdekatan lahan tebu.
e. Industri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose industry), yaitu industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat di atas. Industri ini dapat didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan di mana saja. Misalnya: industri elektronik, industri otomotif, dan industri transportasi.
6. Klasifikasi industri berdasarkan proses produksi
Berdasarkan proses produksi, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri alumunium, industri pemintalan, dan industri baja.
b. Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen. Misalnya: industri pesawat terbang, industri konveksi, industri otomotif, dan industri meubeler.
7. Klasifikasi industri berdasarkan barang yang dihasilkan
Berdasarkan barang yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri berat, yaitu industri yang menghasilkan mesin-mesin atau alat produksi lainnya. Misalnya: industri alat-alat berat, industri mesin, dan industri percetakan.
b. Industri ringan, yaitu industri yang menghasilkan barang siap pakai untuk dikonsumsi. Misalnya: industri obat-obatan, industri makanan, dan industri minuman.
8. Klasifikasi industri berdasarkan modal yang digunakan
Berdasarkan modal yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN), yaitu industri yang memperoleh dukungan modal dari pemerintah atau pengusaha nasional (dalam negeri). Misalnya: industri kerajinan, industri pariwisata, dan industri makanan dan minuman.
b. Industri dengan penanaman modal asing (PMA), yaitu industri yang modalnya berasal dari penanaman modal asing. Misalnya: industri komunikasi, industri perminyakan, dan industri pertambangan.
c. Industri dengan modal patungan (join venture), yaitu industri yang modalnya berasal dari hasil kerja sama antara PMDN dan PMA. Misalnya: industri otomotif, industri transportasi, dan industri kertas.
9. Klasifikasi industri berdasarkan subjek pengelola
Berdasarkan subjek pengelolanya, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik rakyat, misalnya: industri meubeler, industri makanan ringan, dan industri kerajinan.
b. Industri negara, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik Negara yang dikenal dengan istilah BUMN, misalnya: industri kertas, industri pupuk, industri baja, industri pertambangan, industri perminyakan, dan industri transportasi.
10. Klasifikasi industri berdasarkan cara pengorganisasian
Cara pengorganisasian suatu industri dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti: modal, tenaga kerja, produk yang dihasilkan, dan pemasarannya. Berdasarkan cara pengorganisasianya, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri kecil, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relatif kecil, teknologi sederhana, pekerjanya kurang dari 10 orang biasanya dari kalangan keluarga, produknya masih sederhana, dan lokasi pemasarannya masih terbatas (berskala lokal). Misalnya: industri kerajinan dan industri makanan ringan.
b. Industri menengah, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relative besar, teknologi cukup maju tetapi masih terbatas, pekerja antara 10-200 orang, tenaga kerja tidak tetap, dan lokasi pemasarannya relative lebih luas (berskala regional). Misalnya: industri bordir, industri sepatu, dan industri mainan anak-anak.
c. Industri besar, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal sangat besar, teknologi canggih dan modern, organisasi teratur, tenaga kerja dalam jumlah banyak dan terampil, pemasarannya berskala nasional atau internasional. Misalnya: industri barang-barang elektronik, industri otomotif, industri transportasi, dan industri persenjataan.
11. Klasifikasi industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian
Selain pengklasifikasian industri tersebut di atas, ada juga pengklasifikasian industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 19/M/ I/1986 yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Adapun pengklasifikasiannya adalah sebagai berikut:
a. Industri Kimia Dasar (IKD)
Industri Kimia Dasar merupakan industri yang memerlukan: modal yang besar, keahlian yang tinggi, dan menerapkan teknologi maju. Adapun industri yang termasuk kelompok IKD adalah sebagai berikut:
1) Industri kimia organik, misalnya: industri bahan peledak dan industri bahan kimia tekstil.
2) Industri kimia anorganik, misalnya: industri semen, industri asam sulfat, dan industri kaca.
3) Industri agrokimia, misalnya: industri pupuk kimia dan industri pestisida.
4) Industri selulosa dan karet, misalnya: industri kertas, industri pulp, dan industri ban.
b. Industri Mesin Logam Dasar dan Elektronika (IMELDE)
Industri ini merupakan industri yang mengolah bahan mentah logam menjadi mesin-mesin berat atau rekayasa mesin dan perakitan. Adapun yang termasuk industri ini adalah sebagai berikut:
1) Industri mesin dan perakitan alat-alat pertanian, misalnya: mesin traktor, mesin hueler, dan mesin pompa.
2) Industri alat-alat berat/konstruksi, misalnya: mesin pemecah batu, buldozer, excavator, dan motor grader.
3) Industri mesin perkakas, misalnya: mesin bubut, mesin bor, mesin gergaji, dan mesin pres.
4) Industri elektronika, misalnya: radio, televisi, dan komputer.
5) Industri mesin listrik, misalnya: transformator tenaga dan generator.
6) Industri keretaapi, misalnya: lokomotif dan gerbong.
7) Industri kendaraan bermotor (otomotif), misalnya: mobil, motor, dan suku cadang kendaraan bermotor.
8) Industri pesawat, misalnya: pesawat terbang dan helikopter.
9) Industri logam dan produk dasar, misalnya: industri besi baja, industri alumunium, dan industri tembaga.
10) Industri perkapalan, misalnya: pembuatan kapal dan reparasi kapal.
11) Industri mesin dan peralatan pabrik, misalnya: mesin produksi, peralatan pabrik, the blower, dan kontruksi.
c. Aneka Industri (AI)
Industri ini merupakan industri yang tujuannya menghasilkan bermacammacam barang kebutuhan hidup sehari-hari. Adapun yang termasuk industri ini adalah sebagai berikut:
1) Industri tekstil, misalnya: benang, kain, dan pakaian jadi.
2) Industri alat listrik dan logam, misalnya: kipas angin, lemari es, dan mesin jahit, televisi, dan radio.
3) Industri kimia, misalnya: sabun, pasta gigi, sampho, tinta, plastik, obatobatan, dan pipa.
4) Industri pangan, misalnya: minyak goreng, terigu, gula, teh, kopi, garam dan makanan kemasan.
5) Industri bahan bangunan dan umum, misalnya: kayu gergajian, kayu lapis, dan marmer.
d. Industri Kecil (IK)
Industri ini merupakan industri yang bergerak dengan jumlah pekerja sedikit, dan teknologi sederhana. Biasanya dinamakan industri rumah tangga, misalnya: industri kerajinan, industri alat-alat rumah tangga, dan perabotan dari tanah (gerabah).
e. Industri pariwisata
Industri ini merupakan industri yang menghasilkan nilai ekonomis dari kegiatan wisata. Bentuknya bisa berupa: wisata seni dan budaya (misalnya: pertunjukan seni dan budaya), wisata pendidikan (misalnya: peninggalan, arsitektur, alat-alat observasi alam, dan museum geologi), wisata alam (misalnya: pemandangan alam di pantai, pegunungan, perkebunan, dan kehutanan), dan wisata kota (misalnya: melihat pusat pemerintahan, pusat perbelanjaan, wilayah pertokoan, restoran, hotel, dan tempat hiburan).
»»  readmore...

proses terjadinya gerhana bulan


Kali ini saya akan memberikan info tentang gerhana matahari dan bulan. Menurut para ahli astronomi, Gerhana merupakan proses tertutupnya matahari atau bulan secara tiba-tiba. Gerhana dibedakan menjadi dua, yaitu gerhana bulan dan gerhana matahari.

Gerhana bulan terjadi karena sinar matahari yang menuju bulan terhalang bumi. Karena sinar matahari mengarah ke bumi, di belakang bumi terbentuklah bayangan, yaitu bayangan gelap total (umbra) dan bayangan redup (penumbra). Gerhana bulan total terjadi jika bulan berada pada daerah umbra. Jika bulan berada di daerah penumbra, gerhana yang terjadi adalah gerhana bulan sebagian atau gerhana parisal. Gerhana bulan terjadi pada waktu malam hari. Proses terjadinya gerhana bulan dapat dilihat pada gambar berikut. Jika kita lihat gambar di bawah, gerhana bulan terjadi jika posisi Matahari - Bumi - Bulan berada dalam satu garis. 

Selanjutnya, Gerhana matahari terjadi jika bulan melintas di antara Bumi dan Matahari. Bumi yang berada di daerah umbra akan mengalami gerhana matahari total, sedangkan bumi yang berada di daerah penumbra akan mengalami gerhana matahari sebagian (parsial). Gerhana matahari terjadi pada waktu siang hari. Proses terjadinya gerhana matahari dapat dilihat pada gambar berikut. Kita lihat bahwa posisi Matahari - Bulan - Bumi berada pada satu garis lurus.
Itulah tadi sedikit info tentang proses terjadinya gerhana matahari dan bulan,,semoga bermanfaat buat semuanya..jangan lupa terimakasihnya.http://www.kampus-info.com/2012/05/proses-terjadinya-gerhana-matahari-dan.html
»»  readmore...

Beginilah Yusril ''Mengajari'' SBY

TEMPO.CO Jakarta--Dahulu Yusril Ihza Mahendra merupakan penyokong utama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Presiden. Ketika SBY mundur dari jabatan Menteri pada Maret 2004, Yusril mendatangi dan sepakat bekerja sama. Sebulan kemudian Yusril semakin menunjukan kedekatannya dengan mendukung pasangan SBY-Jusuf Kalla dibanding pasangan dari Partai Islam.

SBY pun sempat berjanji bila kelak menyusun kabinet tidak akan melupakan Yusril. "Presiden punya hak prerogatif menentukan menteri. Namun, saya akan meminta pendapat Jusuf Kalla dan Yusril" (Mei 2004). Dan benar, Yusril turut menyusun kabinet SBY pada September 2004. Bahkan ia menyatakan menolak bila harus mengikuti uji kepatutan seperti calon menteri lain. Dalam pengumuman kabinet, Yusril ditunjuk sebagai Menteri-Sekretaris Negara dan aman ketika terjadi perombakan kabinet pada Desember 2005.

Bulan kedua tahun 2007 menjadi tonggakl awal hubungan dengan SBY. Ketika itu terungkap, atas bantuan firma hukum Yusril, Ihza & Ihza Hutomo Mandala Putra dapat mencairkan dana di BNP Paribas cabang London. Selang dua bulan kemudian ia dicopot dari jabatan menteri. Menteri yang dicopot waktu itu ditelpon langsung oleh Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, kecuali Yusrill yang langsung ditemui langsung oleh Sudi.

Sumber Tempo menyebut Yusril juga ditawari menjadi Dubes di Malaysia, namun dijawab Yusril "Kakek saya dulu Sultan Johor. Kalau mau, saya sudah sultan di sana," kata sumber itu menirukan ucapan Yusril. Rekannya di partai, Ali Mochtar Ngabalin bahkan menyebut pemecatan Yusril sangat tidak dipercaya karena Yusril termasuk penyokong utama SBY. "Sebagai pemegang saham seri A, bahkan A utama," ucap Ngabalin.

Kini, Yusril selalu tampil sebagai penasehat hukum. Beberapa kasus justru melawan pemerintah di persidangan dan menang. Yusril seakang ''mengajari'' pemerintahan SBY. Inilah kasus yang pernah ditangani Yusril.

KASUS PELENGSERAN JAKSA AGUNG
Setelah hampir dua bulan berseteru, akhirnya Yusril dapat memukul telak Jaksa Agung Handarman Supandji. Mahkamah Konstitusi pada 22 September 2010 memutuskan Hendarman harus berhenti dari posisi Jaksa Agung. Menurut Ketua MK, Mahfud MD, "Sejak diucapkannya  putusan ini, Jaksa Agung harus berhenti." Kasus bermula ketika pada 1 Juli 2010 ia mendatangi Kejaksaan yang memanggilnya setelah menjadi tersangka kasus Sisminbakum. Seminggu kemudian Yusril mengajukan uji materi Undang-undang Kejaksaan ke MK. Menurutnya,  Hendarman merupakan bagian dari Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I dan belum dilantik kembali.

KASUS PEMANGGILAN SAKSI MERINGANKAN
Mahkamah Konstitusi (MK) kembali tempat Yusril  melawan pemerintah. Pada 8 Agustus 2011 MK dalam sidangnya memberikan pendapat Kejaksaan Agung tidak dapat menolak permintan pemanggilan saksi meringankan yang diminta
tersangka.

Uji Materi dipilih Yusril setelah permintaannya mendatangkan Presiden Susilo Bambang dan bekas Presiden Megawati sebagai saksi meringankan ditolak Kejaksaan. Kala itu Yusril sedang disidik kasus Sisminbakum.

KASUS PEMBATALAN PEMBEBASAN BERSYARAT
Jajaran Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia giliran mendapat tamparan setelah Pengadilan Negeri Tata Usaha Negara Jakarta mengabulkan gugatan surat pembatalan pembebasan bersyarat.

Putusan PTUN Jakarta pada 7 Maret 2012 tersebut mencabut surat pengetatan remisi yang dikeluarkan Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Yusril sendiri mengajukan gugatan selaku kuasa hukum penggugat yang terancam gagal bebas, antara lain Ahmad Hafiz Zawawi, Bobby Suhardiman, dan Hengky Baramuli. Ketiganya dihukum karena menerima cek pelawat. Menurut Yusril, pengetatan remisi  tidak prosedural, kemudian lanjut Yusril, "Seorang menteri tidak boleh bikin kebijakan yang asal," ujar Yusril juga mantan Menteri Hukum dan HAM.

KASUS AGUSRIN
Pada 14 Mei 2012, Yusril kembali mengalahkan pemerintah. Sebagai Kuasa Hukum, kali ini ia membela bekas Gubernur Bengkulu Agusrin M. Najamuddin yang diberhentikan presiden. Putusan sela Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta menyatakan Keputusan Presiden Nomor 48/P Tahun 2012 tanggal 2 Mei 2012 harus ditunda. Dengan putusan tersebut maka pengkatan Junaidi Hamsyah sebagai gubernur defenitif harus ditunda sampai putusan  PTUN berkekuatan hukum.

Agusrin sebelumnya dihukum empat tahun karena korupsi Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang merugikan negara Rp 20 miliar. Kasus Agusrin ketika diberhentikan masih dalam peninjauan kembali. Tiga hari setelah Putusan Sela, Yusril terlihat mendatangi kediaman pribadi Presiden di Cikeas. Yusril awalnya beralasan pertemuannya untuk memberi undangan pernikahan anaknya.

Namun ketika ditanyakan sikap presiden tentang putusan sela, menurut Yusril presiden sudah ikhlas. “Presiden katakan beliau legowo menerima putusan tersebut dan akan menaatinya,” ujar Yusril. Seolah membuktikan ucapan Yusril, pada 27 Mei Presiden Susilo Bambang terlihat menghadiri resepsi pernikahan anaknya pertama Yusril di Jakarta Convention Center (JCC).

KASUS SISMINBAKUM
Inilah salah satu kemenangan besar Yusril. Pada 31 Mei 2012, Kejaksaan memberikan kabar pemberhentian kasus Sisminbakum yang menyeret
Yusril menjadi tersangka. "Kasus ini kami hentikan penyidikannya. Kami tak menemukan cukup bukti dalam perkara ini," kata juru bicara Kejaksaan Agung, M. Adi Toegarisman.

Yang menjadi pertimbangan menurut Adi setelah terdakwa Hartono dan Ali Imron dalam kasasinya dibebaskan oleh Mahkamah Agung. selain itu menurut Kejaksaan Sisminbakum merupakan kebijakan resmi pemerintah dan tidak dapat dinilai sebagai perbuatan pidana. "Sudah jelas dalam perkara ini tidak ada perbuatan melawan hukum dan tidak ada kerugian negara," kata Adi. Sementara Yusril menyambut gembira  putusan itu. ”Sejak awal, kasus ini kontroversial dan kental muatan politik
dan ekonomi.

KASUS WAKIL MENTERI
Mahkamah Konstitusi kembali mengabulkan gugatan Yusril bersama Gerakan Nasional Pemberantas Korupsi. Dalam putusan 5 Juni 2012 mengabulkan sebagian dari tuntutan terkait UU No. 39 Tahun 2008 Tentang Kementerian Negara terkait status Wakil Menteri. Menurut MK yang menjadi masalah hanya penjelasan Pasal 10. Meski begitu bukan berarti posisi Wakil Menteri menjadi kosong, pemecahannya Presiden harus membuat kembali Keppres yang baru soal Wakil Menteri. "Keppres masih berlaku sampai dicabut. Tetapi kalau kelamaan tidak dicabut atau ada unsur kesengajaan, itu bisa digugat," kata ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.

KASUS JANGKA WAKTU CEKAL
Taji Yusril di Mahkamah Konstitusi kembali dibuktikan. Yusril mendapat kemenangan setelah Makkamah Konstitusi (MK) pada 20 Juni 2012 mau merubah Pasal 97 Ayat 1 UU Keimigrasian yang di uji materikan olehnya. MK menghilangkan frasa "setiap kali" Pasal 97 Ayat 1 UU Keimigrasian yang berbunyi : Jangka waktu Pencegahan berlaku paling lama 6 (enam) bulan dan setiap kali dapat diperpanjang paling lama 6 (enam) bulan.

Uji Materi dilakukan setelah Yusril yang menjadi tersangka kasus Sisminbakum dicekal selama 18 bulan dengan tiga kali diperpanjang.

KASUS JOKO TJANDRA
Kesekian kalinya Yusril berhasil mengalahkan Pemerintah. Sebagai kuasa hukum Joko Tjandra Yusril berhasil memuluskan Joko menjadi warga negara Papua Nugini. Sejak Juni 2012 dikabarkan Joko resi menjadi warga Papua Nugini. Sementara Yusril diduga memberikan legal opinion yang digunakan Joko memohon kewarganegaraan Papua Nugini. Salah satu pendapat yang diberikan Yusril menurut sumber Tempo karena menyatakan kasusnya sudah selesai. Pendapat Yusril selaku kuasa hukum diajukan sekitar April 2012. Sementara kasus Joko sendiri sampai 22 Februari
2012 Mahkamah Agung (MA) menolak PK Joko. Terakhir Joko pada 11 Juni 2009 MA dalam vonis hukuman 2 tahun. Dengan menjadi warga negara Papua Nugini membuat Joko semakin sulit ditangkap.

KASUS PEMBERHENTIAN BUPATI PADANG LAWAS
Yusril kali ini memenangi bekas Bupati Lawas, Sumatera Utara, Basyrah Lubis. Sang Bupati sebelumnya divonis enam bulan oleh Pengadilan Negeri Padangsidempuan karena kasus pemalsuan surat. Yusril menjadi penasehat hukum setelah Basyrah
menggugat Menteri Dalam Negeri yang memberhentikannya pada 5 April 2012. Putusan Menteri Dalam Negeri digugat karena Basyrah sedang mengajukan kasasi di Mahkamah Agung. Pengadilan Tata Usaha Negara sendiri dalam putusannya mengabulkan pengembalian kedudukan Basyrah sebagai Bupati.
 beginilah yusril mengajari sby
»»  readmore...

Proses Terjadinya Gerhana Matahari dan Bulan

Gerhana bulan terjadi karena sinar matahari yang menuju bulan terhalang bumi. Karena sinar matahari mengarah ke bumi, di belakang bumi terbentuklah bayangan, yaitu bayangan gelap total (umbra) dan bayangan redup (penumbra). Gerhana bulan total terjadi jika bulan berada pada daerah umbra. Jika bulan berada di daerah penumbra, gerhana yang terjadi adalah gerhana bulan sebagian atau gerhana parisal. Gerhana bulan terjadi pada waktu malam hari. Proses terjadinya gerhana bulan dapat dilihat pada gambar berikut. Jika kita lihat gambar di bawah, gerhana bulan terjadi jika posisi Matahari - Bumi - Bulan berada dalam satu garis. 

Selanjutnya, Gerhana matahari terjadi jika bulan melintas di antara Bumi dan Matahari. Bumi yang berada di daerah umbra akan mengalami gerhana matahari total, sedangkan bumi yang berada di daerah penumbra akan mengalami gerhana matahari sebagian (parsial). Gerhana matahari terjadi pada waktu siang hari. Proses terjadinya gerhana matahari dapat dilihat pada gambar berikut. Kita lihat bahwa posisi Matahari - Bulan - Bumi berada pada satu garis lurus. 
Itulah tadi sedikit info tentang proses terjadinya gerhana matahari dan bulan,,semoga bermanfaat buat semuanya..jangan lupa terimakasihnya.
»»  readmore...

terumbu karang


tk1Terumbu karang atau coral reefs adalah ekosistem di dasar laut tropis yang dibangun terutama oleh biota laut penghasil kapur (CaCO3) yang dihasilkan oleh organisme karang pembentuk terumbu (karang hermatipik) khususnya jenis-jenis karang batu dan alga berkapur, bersama-sama dengan biota yang hidup di dasar lainnya dari filum Cnidaria, ordo Scleractinia yang hidup bersimbiosis dengan zooxantellae, dan sedikit tambahan dari algae berkapur serta organisme lain yang menyekresi kalsium karbonat. Terumbu karang bisa dikatakan sebagai hutan tropis ekosistem laut.  Ekosistem ini terdapat di laut dangkal yang hangat dan bersih dan merupakan ekosistem yang sangat penting dan memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi.  Salah satu komponen utama sumber daya pesisir dan laut utama, disamping hutan mangrove dan padang lamun.
tk2Karang pembentuk terumbu (karang hermatipik) hidup berkoloni, dan tiap individu karang yang disebut polip menempati mangkuk kecil yang dinamakan koralit. Tiap mangkuk koralit mempunyai beberapa septa yang tajam dan berbentuk daun yang tumbuh keluar dari dasar koralit, dimana septa ini merupakan dasar penentuan spesies karang. Tiap polip adalah hewan berkulit ganda, dimana kulit luar yang dinamakan epidermis dipisahkan oleh lapisan jaringan mati (mesoglea) dari kulit dalamnya yang disebut gastrodermis. Dalam gastrodermis terdapat tumbuhan renik bersel tunggal yang dinamakan zooxantellae yang hidup bersimbiosis dengan polip. Zooxantellae dapat menghasilkan bahan organik melalui proses fotosintesis, yang kemudian disekresikan sebagian ke dalam usus polip sebagai pangan.
Reproduksi Hewan Karang
Karang berbiak baik secara seksual maupun aseksual. Pembiakan secara seksual terjadi melalui penyatuan gamet jantan dan betina untuk membentuk larva bersilia yang disebut planula. Planula akan menyebar kemudian menempel pada substrat yang keras dan tumbuh menjadi polip. Kemudian polip tersebut akan melakukan pembiakan aseksual. Pembiakan aseksual dilakukan dengan cara fragmentasi, sehingga terbentuk polip-polip baru yang saling menempel sampai terbentuk koloni yang besar, dengan bentuk yang beragam sesuai jenisnya.
Jenis Karang
Perbedaan yang sangat mendasar antara antara karang keras dan karang lunak yakni rangka tubuhnya. Karang keras memiliki rangka tubuh yang lebih keras dibanding dengan karang lunak (Allen, 2000). Tidak seperti karang keras, tubuh Alcyonaria lunak tetapi disokong oleh sejumlah besar-duri-duri yang kokoh, berukuran kecil dan tersusun sedemikian rupa sehingga tubuh Alcyonaria lentur dan tidak mudah putus. Duri-duri mengandung karbonat kalsium dan disebutspikula (Manuputty, 2002).
tk3
Karang Keras (Zoantharia)
Polip kecil, yang terdapat bagian yang berbentuk piala skeleton, tentakel biasanya 6, tidak memiliki siphonoglyph, otot lemah, hidup berkoloni dan ada pula yang soliter, terdapat dalam air laut yang hangat (Jasin, 1992).
tk4tk5
Sub klas zoantharia dibagi menjadi beberapa ordo yaitu (1) Actinarida (Anemon laut); (2) Madreporiada; (3)Zoanthida; (4) Anthipathida (karang hitam); dan (5) Ceriantharida (Jasin, 1992).
tk6tk7
tk8tk9
Karang keras dapat hidup optimal sampai pada kedalaman 40 m dengan suhu berkisar antara 25-300C dan salinitas sekitar 27-40. Substrat yang keras dan bersih diperlukan untuk perlekatan dan pertumbuhan karang. Jika substrat banyak mengandung partikel terlarut seperti limpur dapat mengganggu pertumbuhan polip karang (Notji, 2002).
tk10
Sel Sengat (Nematosit) Pada Karang Keras
Bentuk nematosit yang dapat dijumpai di beberapa jenis pada klas Anthozoa
            Ada 4 jenis nematosit yang ditemukan yaitu:
  • Penetrant  tipe nematosit yang menusuk
  • Glutinant tipe nematosit yang menempel
  • Volvent tipe nematosit yang menjerat
  • Ptychocyst tipe nematosit yang unik dan ditemukan pada anemon (http://en.wikipedia.org).
Sistem kerja nematosit dibawah pada bagian paling kiri nematosit berada pada kapsul seluler. Dalam sel tersebut terdapat benang yang berpilin yang terbungkus dan memiliki tekanan (Seperti per). Saat mangsa menyentuh tentakel polip, nematosit terpicu. Penutup pada jaringan sel pada operculum tersebut langsung terbuka. Saat operculum terbuka benang-benang yang ada didalamnya langsung keluar. Pada bagian paling kanan benang tersebut kemudian menyebar. Benang tersebut bentuknya seperti jarum yang langsung menyuntikkan racun pada mangsanya. Saat mangsa telah lumpuh polip mengerakkan mangsa kemulutnya kemudian nematosit tersebut kembali kedalam kapsul (http://www.solcomhouse.com).
tk11tk12
Karang Lunak (Alcyonaria)
Sub klas Alcyonaria memiliki ciri-ciri yakni memiliki 8 tentakel bercabang yang berduri dan memiliki 8 septa tunggal yang sempurna; memiliki satu siphonogluph ventralis, memiliki endoskeleton, dan hidup secara berkoloni (Jasin, 1992).
tk13tk14
Ada beberapa ordo dari karang ini yakni StoloniferidaTelestacidaAlcynacidaCoenothecaliaGorgonacida, danPennatulacida (Jasin, 1992).
tk15tk16
tk17tk18
Karang lunak dapat ditemukan diberbagai habitat karang. Pertumbuhan optimal karang lunak yakni pada kedalaman antara 10-30 meter (Allen, 2000). Jenis-jenis karang lunak hidup di daerah pasang surut sampai kedalaman 200 m. Umumnya syarat-syarat hidup karang lunak sama dengan karang batu. Hewan ini menyukai perairan yang hangat atau sedang terutama di Indo-Pasifik. Ada beberapa jenis yang dapat hidup sampai kekedalaman 3000 m (Manuputty (1), 2002).
tk19
Karang dan Terumbu
Karang adalah hewan tak bertulang belakang yang mampu mensekresi kalsium karbonat (CaCO3 atau limestone).  Hewan ini termasuk ke dalam filum Coelenterata (hewan berongga) atau Cnidaria.  Karang atau coral mencakup karang dari ordo Scleractinia dan sub kelas Octocorallia (kelas Anthozoa) maupun kelas Hydrozoa.  Satu individu karang atau polip karang memiliki ukuran yang bervariasi mulai dari yang sangat kecil 1 mm hingga yang sangat besar yaitu lebih dari 50 cm.  Pada umumnya polip karang berukuran kecil, sedangkan polip dengan ukuran besar hanya dijumpai pada karang yang soliter.
Terumbu atau reef merupakan endapan masif batu kapur (limestone) terutama kalsium karbonat (CaCO3) yang dihasilkan oleh hewan karang dan biota-biota lain yang mensekresi kapur (algae berkapur dan moluska), dan dijadikan sebagai tempat hidup hewan karang. Terumbu terbentuk dari endapan-endapan masif kalsium karbonat (CaCO3), yang dihasilkan oleh organisme karang pembentuk terumbu (karang hermatipik) dari filum Cnidaria, ordo Scleractinia yang hidup bersimbiosis dengan zooxantellae, dan sedikit tambahan dari algae berkapur serta organisme lain yang menyekresi kalsium karbonat.
Karang pembentuk terumbu (karang hermatipik) hidup berkoloni, dan tiap individu karang yang disebut polip menempati mangkuk kecil yang dinamakan koralit. Tiap mangkuk koralit  mempunyai beberapa septa yang tajam dan berbentuk daun yang tumbuh keluar dari dasar koralit, dimana septa ini merupakan dasar penetuan species karang. Tiap  polip adalah hewan berkulit ganda, dimana kulit luar yang dinamakan epidermis dipisahkan oleh lapisan jaringan mati (mesoglea) dari kulit dalamnya yang disebut gastrodermis.
Faktor – faktor Lingkungan pada Ekosistem Terumbu Karang
Faktor-faktor lingkungan yang berperan di dalam ekosistem terumbu karang adalah suhu, kedalaman, cahaya, salinitas, sedimentasi, gelombang dan arus ,serta paparan udara terbuka. Perkembangan terum­bu karang dipengaruhi oleh beberapa faktor fisik ling­kungan yang dapat menjadi pembatas bagi  karang untuk mem­bentuk terumbu.  Adapun faktor-faktor  fisik lingkungan yang berperan dalam perkembangan terumbu  karang adalah sebagai berikut (Nybakken, 1993):
  1. Suhu air >180C, tapi bagi perkembangan yang  optimal   diperlukan suhu rata-rata tahunan berkisar antara 23 – 250C, dengan suhu maksimal yang masih dapat ditolerir berkisar antara 36 – 400C.
  2. Kedalaman perairan <50 m, dengan kedalaman bagi perkembangan optimal pada 25 m atau kurang.
  3. Salinitas air yang konstan berkisar antara 30 – 36 0/00.
  4. Perairan yang cerah, bergelombang besar dan bebas dari sedimen.
 Pecahan ombak yang besar pada sisi yang terbuka (windward) suatu atol menciptakan perkembangan pematang algae dan rataan terumbu. Pada daerah ini perkembangan karangnya minimal. Sebaliknya pada sisi yang terlindung (leeward), perkembangan pematang algae berkurang dan perkembangan karang dominan.
Terumbu karang tumbuh dan berkembang optimal pada perairan bersuhu rata-rata tahunan berkisar 23 – 25 0C dan memiliki toleransi suhu sampai 36 – 40 0C.  Salinitas 32-35 0/00 merupakan salinitas dimana terumbu karang dapat bertahan hidup.  Faktor selanjutnya adalah cahaya dan kedalaman, faktor ini berperan penting untuk kelangsungan proses fotosintesis oleh zooxantellae yang terdapat di jaringan karang.  Kecerahan berhubungan dengan penetrasi cahaya, kecerahan yang tinggi membuat penetrasi cahaya menjadi tinggi.  Tingginya penetrasi cahaya menyebabkan produktivitas perairan menjadi tinggi.  Paparan udara (aerial exposure) merupakan faktor pembatas karena dapat mematikan jaringan hidup dan alga yang bersimbiosis di dalamnya.
Faktor terakhir yang berperan di dalam ekosistem terumbu karang adalah gelombang dan arus.  Gelombang merupakan faktor pembatas karena gelombang yang besar dapat merusak struktur terumbu karang, sedangkan arus dapat berdampak positif yaitu membawa nutrien dan bahan-bahan organik yang diperlukan oleh karang dan zooxanthellae dan juga berdampak negatif  yaitu menyebabkan sedimentasi di perairan terumbu karang dan menutupi permukaan karang sehingga berakibat pada kematian karang.

Tipe, Asal,  Distribusi Geografis dan Zonasi Terumbu Karang
Formasi topografi terumbu karang dibentuk oleh proses geologi alam. Formasi topografi tersebut memberikan bentuk pertumbuhan yang mendominasi suatu zona dengan memperhatikan faktor jarak ekosistem terhadap daratan (pulau) ataupun laut lepas. Charels Darwin (1842) mengemukakan tiga perbedaan formasi yang dikenal dengan teori penenggelaman (Subsidence Theory). Secara umum terumbu karang terdiri atas tiga tipe: (1) terumbu karang tepi (fringing reef), (2) terumbu karang penghalang (barrier reef), dan (3) terumbu karang cincin atau atol. Terumbu karang tepi dan penghalang berkembang sepanjang pantai, namun perbedaannya adalah bahwa terumbu karang penghalang berkembang lebih jauh dari daratan dan berada di perairan yang lebih dalam dibandingkan dengan terumbu karang tepi. Terumbu karang cincin atau atol merupakan terumbu karang yang muncul dari perairan dalam dan jauh dari daratan.
Berbagai tipe terumbu mem­punyai asal dan riwayat yang  berbeda, tetapi perhatian dipusat­kan pada asal terumbu cincin/atol. Beberapa teori telah berkembang mengenai asal atol, namun salah satu yang masih diterima hingga kini adalah teori peneng­gelaman (subsidence theory) sebagaimana pertama kali dikemukakan oleh Darwin, melalui pengalamannya mem­pelajari terumbu karang di beberapa kawasan selama 5 tahun berlayar di atas kapal Beagle. Teori penenggelaman Darwin secara skematik diuraikan dalam.
Terumbu karang ditemukan di perairan dangkal daerah tropis, dengan suhu perairan rata-rata tahunan > 180C. Umumnya menyebar pada garis tropis antara Cancer dan Capricorn.
tk20
Terumbu karang tepi (Fringing Reef), yaitu terumbu karang yang terdapat di sepanjang pantai dan dalamnya tidak lebih dari 40 meter. Terumbu ini tumbuh ke permukaan dan ke arah laut terbuka.  Terumbu karang penghalang (BarrierReefs), yaitu berada jauh dari pantai yang dipisahkan oleh goba (lagoon) dengan kedalaman 40 – 70 meter. Umumnya terumbu karang ini memanjang menyusuri pantai.  Atol (atolls), yang merupakan karang berbentuk melingkar seperti cincin yang muncul dari perairan yang dalam, jauh dari daratan dan melingkari gobah yang memiliki terumbu gobah atau terumbu petak.
Zonasi secara melintang berbeda bergantung pada posisi terumbu yang menghadap kearah datangnya angin dan gelombang atau terlindung dari hal-hal tersebut. Pada daerah windward (Arah datangnya angin) karang melimpah pada kedalaman kira-kira 50 m karena daerah tersebut sangat kaya dengan nutrisi yang diperlukan oleh karang. Sedangkan pada daerah leeward (terlindung dan menghadap laut) karangnya sangat sedikit karena daerah yang tandus dan didominasi oleh koloni porites (massive) yang kecil (Nybakken, 1992).
tk21
Pada terumbu karang karibia dearah karang dibagi menjadi bebeapa jenis berdasarkan atas kedalamannya, yaitu:
  • Karang dangkal
            Pada daerah ini banyak terjadi aktifitas fisik seperti gelombang, sedimentasi. Karang pada daerah ini dapat meredam energi gelombang sampai 97%. Zonasi pada daerah ini mengalami transisi dimana karang bercabang dan karang api cenderung lebih kearah darat. Karang ini beradaptasi terhadap tingkat sedimentasi yang tinggi. Jenis yang mendominasi pada daerah ini yakni jenis massiv seperti Porites.
  • Karang depan
            Zonasi pada daerah ini sangat kompleks. Daerah ini berada dibawah zona ombak pecah dan gelombang. Pada daerah ini banyak ditemukan jenis brancing seperti Acropora.
  • Slope karang depan dan karang depan yang dalam
            Daerah ini terdapat pada pertemuan teluk. Kedalamannya antara 30-35 m. Pada tempat ini tingkat kecuramannya lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sebelumnya. Daerah ini bentuk topografinya brbukui-bukit dengan zonasi karang yang tidak jauh berbeda dengan daerah sebelumnya.
  • Dinding karang
            Daerah ini memiliki kedalaman antara 50-85 m. Tingkat kecuraman daerah ini yang paling tinggi dibandingkan daerah sebelumnya. Karang pada daerah ini kebanyakan bentuknya melebar untuk menangkap sinar matahari yang kurang (http://geology.uprm.edu).
tk22
Selain zonasi pada daerah yang dangkal terdapat juga zonasi karang pada daerah yang agak dalam, dengan kedalaman antara 60 m sampai 150 m. Zonasi tersebut disebut Twilight Zone. Pada zonasi ini sangat tergantung pada cahaya matahari. Zonasi ini ditemukan pada samudera terbuka yang jernih dimana cahaya matahari dapat tembus sampai kedalaman maksimum.  Pada batas atas yakni 60 m mewakili pertumbuhan optimal karang, sedangkan batas bawah mewakili batas intensitas cahaya matahari. Zonasi karang pada daerah ini masih sangat sedikit yang diselidiki sehingga data yang diperoleh masih sangat sedikit (http://www.bishopmuseum.org).
Manfaat Terumbu Karang
Variasi bentuk partumbuhan terumbu karang sangat kompleks dan luas, serta memiliki keunikan dan keindahan yang khas. Fungsi dan manfaat terumbu karang bagi kehidupan manusia sangat penting antara lain adalah sebagai tempat tinggal, berkembang biak dan mencari makan ribuan jenis ikan, hewan dan tumbuhan; sebagai sumber obat – obatan; sumber daya laut yang memilki nilai potensi ekonomi tinggi; laboratorium alam untuk penunjang pendidikan dan penelitian; pelindung pantai dari erosi dan abrasi; dan memiliki potensi untuk wisata bahari.  Akan tetapi terumbu karang merupakan ekosistem yang amat peka dan sensitif.  Proses pertumbuhan terumbu karang memerlukan waktu yang sangat lama untuk tumbuh dan berkembang biak. Terumbu karang, khususnya terumbu karang tepi dan penghalang, berperan penting sebagai pelindung pantai dari hempasan ombak dan arus kuat yang berasal dari laut.
Selain itu, terumbu karang mempunyai peran utama sebagai habitat (tempat tinggal), tempat mencari makanan (feeding ground), tempat asuhan dan pembesaran (nursery ground), tempat pemijahan (spawning ground) bagi berbagai biota yang hidup di terumbu karang atau sekitarnya.
Komposisi Biota Terumbu Karang
Terumbu karang merupakan habitat bagi beragam biota sebagai berikut:
  • Beraneka ragam avertebrata (hewan tak bertulang belakang): terutama karang batu (stony coral), juga berbagai krustasea, siput dan kerang-kerangan, ekinodermata (bulu babi, anemon laut, teripang, bintang laut dan leli laut).
  • Beraneka ragam ikan: 50 – 70% ikan karnivora oportunistik, 15% ikan herbivora dan sisanya omnivora.
  • Reptil : umumnya ular laut dan penyu laut.
  • Ganggang dan Rumput laut: algae koralin, algae hijau berkapur dan lamun.
 Populasi ikan terumbu karang berubah dari siang ke malam hari. Ikan pemakan plankton yang banyak tersebar di sekeliling terumbu pada siang hari, bersembunyi/berlindung di celah-celah terumbu pada malam hari. Ikan pencari makan pada malam hari sebagian besar pemakan bentos.   
Keanekaragaman biota dan keseimbangan ekosistem terumbu karang tergantung pada jala makanan.  Pengambilan jenis biota tertentu secara berlebihan dapat mengakibatkan peledakan populasi biota yang menjadi mangsanya, sehingga dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.
Konektivitas Ekosistem Mangrove, Lamun, dan Terumbu Karang
Ekosistem mangrove, lamun, dan terumbu karang saling berinteraksi dalam lima tipe interaksi yaitu, fisik, bahan organik terlarut, bahan organik partikel, migrasi fauna dan dampak manusia (UNESCO, 1983 dalam Estradivari 2004). Padang lamun bersama-sama dengan mangrove dan terumbu karang merupakan salah satu pusat kekayaan nutfah dan keanekaragaman hayati di Indo Pasifik Barat (Romimohtarto dan Juwana, 2001). Ekosistem padang lamun berada diantara ekosistem mangrove dan terumbu karang sehingga interaksi ketiga ekosistem ini sangat erat (Rosalinda, 2006). Struktur dan sifat fisik dari ketiga ekosistem saling mendukung, sehingga apabila salah satu ekosistem terganggu akan menyebabkan ekosistem yang lain juga terganggu.
tk23
 Menurut Suharsono (1996), bahwa hubungan interaksi antara ketiga  ekosistem, yaitu :
1. Interaksi fisik
Komunitas lamun dan mangrove sangat bergantung pada keberadaan struktur kokoh dari bangunan kapur terumbu karang sebagai penghalang aksi hidrodinamis lautan, yaitu arus dan gelombang. Mekanisme interaksi fisik :
  • Reduksi energi gelombang
  • Reduksi sedimen, dan
  • Pengaturan pasokan air, baik air laut dan air tawar
Peran ganda ekosistem padang lamun :
  • Pemerangkap dan penstabil sedimen
  • Pemroduksi sedimen
Hutan mangrove juga berperan serupa dalam hal pemerangkap dan penyaring sedimen, sehingga sedimentasi dan pencemaran di perairan jauh berkurang.
2. Interaksi bahan organik partikel
Sejumlah besar bahan organik partikel yang masuk ke lautan berasal dari bahan organik terlarut dari daratan yang terakumulasi dan mengeras. Mayoritas bahan organik partikel akan dihancurkan terlebih dahulu oleh biota-biota mangrove sehingga membentuk fragmen yang lebih kecil.
3. Interaksi nutrien dan bahan organik terlarut
  • Nutrien anorganik, yaitu fosfor, nitrogen, dan zat hara.
  • Laut merupakan sistem yang miskin nutrien dan hara, sehingga sering menjadi faktor pembatas produktivitas primer.
  • Dalam konteks kebutuhan nutrient, maka komunitas mangrove dan lamun jauh lebih membutuhkan nutrient dibandingkan dengan komunitas karang.
  • Mangrove dan lamun dapat mempertahankan pasokan nutrient yang melimpah dari daratan kemudian memanfaatkannya. 
4. Interaksi migrasi biota
Ada dua kategori migrasi biota yaitu :
  • Migrasi jangka pendek untuk makan. Ada dua strategi migrasi makan, yaitu : edge (peripheral) feeders danmigratory feeders.
  • Migrasi daur hidup (ontogenic migration) antara ekosistem yang berbeda.
5. Interaksi dampak manusia
  • Domino effect
  • Kerusakan yang terjadi terhadap salah satu ekosistem dapat menimbulkan dampak lanjutan bagi ekosistem sekitarnya.
  • Bagi komunitas mangrove dan lamun, gangguan yang parah akibat kegiatan manusia beratai kerusakan dan musnahnya ekosistem.
  • Bagi komunitas karang, kerusakan yang terjadi dapat mengakibtakan konservasi dari komunitas batu yang keras menjadi komunitas yang didominasi biota lunak.
»»  readmore...

peta

Peta dan Pemanfaatannya


Peta atau yang lebih dikenal dalam bahasa Inggris disebut map berawal dari kata Yunani;mappa yang artinya taplak atau kain penutup meja. Bangsa Babilonia sekitar 2300 SM telah mengenal peta dengan adanya bukti sejarah berupa peta yang terbuat dari lempengan tanah liat. Peta adalah hasil peradaban manusia sejak 5000 tahun yang lalu, hingga kini masih tersimpan di museum dalam bentuk lempengan tanah dari zaman Yunani kuno atau digambar pada daun papyrus di Mesir kuno yang umumnya menggambarkan lingkungan sekitarnya.

Pengertian Peta

Peta merupakan gambaran seluruh atau sebagian permukaan bumi dalam bidang datar dengan menggunakan skala dan sistem proyeksi tertentu. Peta memberikan informasi mengenai unsur-unsur alam dan buatan di permukaan bumi, Oleh karena itu peta sangat berguna bagi kehidupan manusia karena semua aktivitas manusia berhubungan dengan permukaan bumi. Penggunaan peta bergantung pada jenis petanya sehingga informasi yang didapat berbeda-beda. Banyak yang mengatakan bahwa “ A map is worth a thousand words”. Mendapatkan informasi dari suatu peta diperlukan pengetahuan mengenai peta, agar informasi yang didapatkan benar adanya. 

Fungsi Peta

Peta memiliki beberapa fungsi di antaranya:
·         Menunjukkan posisi atau lokasi relatif suatu tempat dari suatu tempat lainnya.
·         Menunjukkan ukuran dalam pengertian jarak dan arah.
·         Menunjukkan bentuk dari unsur-unsur permukaan bumi yang disajikan.
·         Menghimpun unsur-unsur permukaan bumi tertentu dalam suatu bentuk penegasan.

Jenis Peta

Peta dapat digolongkan berdasarkan bentuknya yaitu:
  1. Peta timbul, peta jenis ini menggambarkan bentuk  permukaan bumi yang sebenarnya, misalnya peta relief.
  2. Peta datar (peta biasa), peta umumnya yang dibuat pada bidang datar, misalnya kertas, kain atau kanvas.
  3. Peta digital, peta digital adalah peta yang datanya terdapat pada suatu pita magnetik atau disket, sedangkan pengolahan dan penyajian datanya menggunakan komputer. Peta digital dapat ditayangkan melalui monitor komputer atau layar televisi. Peta digital ini hadir seiring perkembangan teknologi komputer dan perlatan digital lainnya.
Penyajian gambaran permukaan bumi pada suatu peta datar dapat digolongkan dalam dua jenis bayangan grafis yaitu:
  1. Peta Garis, bayangan permukaan bumi pada peta terdiri atas garis, titik, dan area yang dilengkapi teks dan simbol sebagai tambahan informasi.
  2. Peta Citra/Foto, bayangan permukaan bumi disajikan dalam bentuk citra/foto yang merupakan informasi berasal dari sensor. 
Data dan informasi yang disajikan pada suatu peta tergantung maksud dan tujuan pembuatannya, sehingga peta dapat dibedakan atas:
  1. Peta Topografi, peta yang menyajikan berbagai jenis informasi unsur-unsur alam dan buatan permukaan bumi dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan pekerjaan. Peta topografi dikenal juga sebagai peta dasar, karena dapat digunakan untuk pembuatan peta-peta lainnya.  
       Contoh peta yang digolongkan sebagai peta topografi:

  • Peta planimetrik, peta yang menyajikan beberapa jenis unsur permukaan bumi tanpa penyajian informasi ketinggian.
  • Peta kadaster/pendaftaran tanah, peta yang menyajikan data mengenai kepemilikan tanah, ukuran, dan bentuk lahan serta beberapa informasi lainnya.
  • Peta bathimetrik, peta yang menyajikan informasi kedalaman dan bentuk dasar laut.    
   2.    Peta Tematik, peta yang menyajikan unsur/tema tertentu permukaan bumi sesuai dengan keperluan  
          penggunaan peta tersebut. Data tematik yang disajikan dapat dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif.   
     
     Contoh peta yang digolongkan sebagai peta tematik
  • Peta diagram, pada peta ini subyek tematik yang berelasi disajikan dalam bentuk diagram yang proporsional.
  • Peta distribusi, pada peta ini menggunakan simbol titik untuk menyajikan suatu informasi yang spesifik dan memiliki kuantitas yang pasti.
  • Peta isoline, pada peta ini menyajikan harga numerik untuk distribusi yang kontinu dalam bentuk garis yang terhubung pada suatu nilai yang sama.

Jenis peta berdasarkan skalanya
  1. Peta skala besar, berskala antara 1 : 5000 s.d 1 : 25.000. Digunakan untuk menggambarkan wilayah-wilayah yang relatif tidak luas seperti wilayah suatu kelurahan atau kecamatan. Peta teknik termasuk dalam peta skala besar dengan skala antara 1 : 100 s.d  1 : 5.000. 
  2. Peta skala menengah, berskala antara 1 : 25.000 s.d 1 : 100.000. Digunakan untuk menggambarkan daerah-daerah yang agak luas seperti wilayah suatu propinsi.
  3. Peta skala kecil, berskala antara 1 : 100.000 s.d 1 : 1.000.000. Digunakan untuk menggambarkan daerah-daerah yang cukup luas biasanya berupa wilayah propinsi dan negara.

Komponen Peta

1. Judul peta
Peta harus diberi judul yang mencerminkan isi dan jenis peta yang akan ditunjukkan. Judul peta biasanya diletakkan di bagian tengah  atas peta.

2.  Penunjuk arah
Penunjuk arah atau mata angin digunakan sebagai petunjuk arah atau orientasi peta. Tanda ini biasanya diletakkan di sebelah kiri atas atau di tempat kosong agar tidak mengganggu induk petanya.
3. Garis kerangka dan garis tepi peta
Pada setiap peta umumnya disajikan garis-garis kerangka dan garis tepi peta. Garis kerangka merupakan garis-garis yang terdapat pada muka peta. Garis tepi peta merupakan garis yang membatasi wilayah yang dipetakan, pada umumnya dibuat rangkap dua, kolom tengahnya digunakan untuk penulisan koordinat dan waktu pada wilayah peta tersebut.Penyajian garis kerangka dan garis tepi peta biasanya dalam bentuk garis gratikul dan atau garis grid
Penggunaan garis gratikul biasanya untuk peta skala kecil dan peta skala besar biasanya menggunakan garis grid. Perpotongan dua garis gratikul merupakan pernyataan posisi lintang dan bujur suatu titik di permukaan bumi  
4. Sumber data dan tahun pembuatan peta
Sumber data diperlukan untuk mengetahui sumber peta tersebut diperoleh dan tahun pembuatan peta berguna untuk mengetahui waktu pembuatan peta, terutama pada peta-peta yang menggambarkan keadaan wilayah yang cepat berubah.  
5. Inset.  
Inset ialah gambar peta yang berada di luar peta pokok tetapi masih berada dalam garis tepi dengan ukuran yang lebih kecil. Inset berfungsi sebagai petunjuk lokasi suatu daerah terhadap daerah sekitarnya yang lebih luas. 
Skala peta adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak horizontal sebenarnya di lapangan 
Berdasarkan jenisnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
  1. Skala angka atau numeris, yaitu skala yang dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat atau pecahan. Contoh: 1: 25.000 berarti 1 cm jarak peta = 25.000 cm (250m) jarak yang sebenarnya di lapangan. 
  2. Skala grafis. Contoh: berarti tiap bagian sepanjang blok garis mewakili 1 km jarak sebenarnya.
7. Legenda
Legenda adalah kolom keterangan yang berisi tentang simbol-simbol pada peta  yang digunakan agar lebih mudah dipahami pembaca. Pada umumnya diletakkan di sudut kiri bawah peta.
 


Simbol peta merupakan tanda-tanda khusus yang umum digunakan untuk mewakili keadaan sebenarnya. Simbol peta dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :
  • Simbol titik, dapat dibedakan atas 3 yaitu :
  1. Simbol piktoral (simbol gambar), yaitu simbol yang berupa gambar seperti keadaan sebenarnya.
  2. Simbol geometrik, yaitu simbol yang berupa bangun matematika.
  3. Simbol huruf, yaitu simbol yang dibuat dalam bentuk huruf yang diambil huruf pertama atau kedua dengan nama unsur yang digambarkan.
  • Simbol Garis. Simbol pada peta yang menggunakan garis untuk menunjukkan suatu objek di permukaan bumi. Garis juga digunakan untuk menunjukkan perbedaan tingkat kualitas, yang dikenal dengan isolines. Berikut ini macam-macam isolines:
  1. Kontur yaitu garis yang menunjukkan ketinggian yang sama.
  2.  Isohyet yaitu garis dengan jumlah curah hujan sama.
  3.  Isobar yaitu garis dengan tekanan udara sama
  4.  Isogon yaitu garis dengan deklinasi magnet yang sama.
  5.  Isoterm yaitu garis dengan angka suhu sama.
  6. Isopleth yaitu garis yang menunjukkan angka kuantitas yang bersamaan.
  • Simbol Wilayah. Simbol dalam peta yang digunakan untuk menunjukkan objek di permukaan bumi dalam bentuk area atau luasan tertentu. Simbol ini umumnya melambangkan unsur-unsur permukaan bumi seperti permukiman, areal pertanian, perkebunan, dan lain sebagainya.
  • Simbol Warna. Biru: simbol perairan , misalnya sungai, danau, dan laut. Hijau:simbol vegetasi, dataran rendah, dan hutan. Cokelat: simbol untuk kontur, daerah pegunungan.. Kuning: simbol untuk daerah kering, daerah dataran tinggi.Merah: simbol untuk daerah yang panas dan unsur peta yang penting lainnya, misalnya jalan,kota. Hitam: simbol untuk penamaan objek pada peta, misalnya judul peta, nama kota, gunung laut, dan semua unsur-unsur geografi. Simbol warna biasanya digunakan untuk mempertegas informasi suatu daerah, umumnya digunakan pada peta berwarna.

    copyright 
    http://geografi-geografi.blogspot.com/2012/06/peta-dan-pemanfaatannya.html#more
»»  readmore...